Tuesday, September 5, 2017

Hujan di kala senja

Terbayang wajahmu ketika kau terlihat oleh pandangan netra ku
Berdiri sendiri di sudut senja bersama bayanganmu
Kau tengadahkan sejenak keatas sana
Semilirnya angin yang bertiup lembut
Melintasi ragamu dan mengajak untaian rambut indahmu menari
Menghalangi penglihatan ku akan betapa sempurnanya kau bersama petang menjelang
Kau diam tak bergerak
Kau kaku tak beranjak
Seakan kau terpahat hanya untuk disana saja
Walau dunia melintasi mu namun kau kokoh disana
Aku ingin mendekat padamu dan berbisik merdu
Tapi jiwaku berontak dan tak bertenaga
Tak mengaung dan bergema batinku didalam tubuh
Hanya mampu melirikmu dari sini
Seiring berjalannya waktu
Rintik rinai hujan berlari menuju bumi
Bagaikan anak panah melesat tajam
Kau tak bergeming walau sejengkal saja
Dan dia mulai membasahi sang bumi
Dan menebarkan aroma basah menusuk hidung
Aku mencintainya katamu
Kau peluk dirimu bersama angin yang menerpa
Semakin lama semakin tak berguna
Dinginnya petang pun seakan melengkapi sejuta tangisnya
Dalam diam jatuh bersama sang hujan
Aku hanya bisa melirik mu dari sini

No comments:

Post a Comment