Siapkah kau untuk bercerita padaku
Wahai sang pemuja cahya keemasan
Bertemu dengan sang pemilik waktu yang takkan pernah melintasi tepianmu
Melontarkan sejuta maklumat bertuahmu kepada kegelapan di ujung mata hatimu
Biarkan bayu menghampiri dengan lembutnya
Yang berbisik merdu menelisik dedaunan
Samar-samar mereka bercerita dengan gemulainya
Ditemani alunan nada alam yang berkumandang di atas pucuk kehijauan
Aku disini menikmati semua alunannya
Sejenak kurindukan kesepian ini
Ditengah hiruk pikuknya hidup yang semakin mengganas di raga
Melontarkan amarah yang siap menghampiri setiap jiwa nan kerontang
Apakah aku ada disana
Apakah nantinya semu itu milikku saja
Ataukah aku musnah bersama jejak yang tertinggal
Seperti malamku yang menggelap bersama waktu yang beranjak meninggalkan diriku sendiri
Friday, July 28, 2017
Malam
Tuesday, July 11, 2017
Pupus
Sunyi terasa sekian lamanya bergelimang lumpur bernoda
Masih jelas terasa erangan lembut kesakitan itu
Bertelut di balik sebuah kepalsuan jiwa
Raga seakan enggan beranjak dari malam
Aku tak kuat tuk sembunyi
Seirama bayu berhembus melintasi ku
Menerjang dengan pongahnya
Aku menggigil tak terperi
Mati rasa ragaku kini
Tak ada lagi keuntungan jiwa bagiku
Semuanya semakin kabur di bentangkan oleh kecewa
Alunan nada kematian seakan mendekat dan semakin dekat saja
Aku hanya bisa diam dan membisu
Subscribe to:
Posts (Atom)