Saturday, June 10, 2017

Perih

Sunyi terasa sekian lamanya bergelimang lumpur bernoda
Masih jelas terasa erangan lembut kesakitan itu
Bertelut di balik sebuah kepalsuan jiwa
Raga seakan enggan beranjak dari malam
Aku tak kuat tuk sembunyi
Seirama bayu berhembus melintasi ku
Menerjang dengan pongahnya
Aku menggigil tak terperi
Mati rasa ragaku kini

Tuesday, June 6, 2017

Rindu

Aku masih melangkah diujung jalan
Menatapmu dari kejauhan sana
Merindukan segala cerita yang pernah ada
Terukir bersama dikala kita tertawa
Ada rasa terukir indah bertahta
Aku masih melihatmu

Sejenak kurindukan bayangmu
Yang selalu menghantui setiap jejakku
Berkelana bersama malam yang tak berbayang
Bagaikan dian di tiup merdu oleh sang bayu
Tariannya menggoda netra
Ingin ku lingkupi cahya dan ku genggam
Agar dia abadi milikku
Tapi dia menjauh jua dariku
Rinduku kian memuncak kini
Bayangmu seakan menjelma dihadapanku
Bercerita seakan kau disampingku
Aku masih disini dan melihatmu tegak disana
Adakah kau rindu padaku
Pada setiap mimpi yang kita ceritakan bersama di malam kelam
Aku masih disini
Padamu aku merintih dan merindu
Adakah kau juga memandangku disana
Ataukah hanya menjadi asap dan hilang bersama angin

Sunday, June 4, 2017

Sepi tak berujung

Lantunan ayat berkumandang merdu
Sayup sayup tiada henti bersahutan di sana
Aku terdiam teduh bertelut
Bertelikung di balik hati nan kelam
Merah merona bak cahya mentari di ufuk timur
Semburat lembayung berhias diri di penghujung kelam
Menanti suasana temaram menghilang kini
Aku terdiam teduh
Seiring berlalunya waktu yang semakin menghimpit
Berteriak sang penghalau raga
Serentak menghentak menerjang
Berpadu aroma panas membara
Membakar segala penghalang tak berperi
Aku terkejut
Semuanya hilang kini
Tinggallah aku sendiri di sudut sepi ini
Semuanya hanya ilusi semata
Aku masih sendiri tiada daya
Semuanya palsu