Sunday, September 29, 2013

hujan..

semenjak awan jatuh kebumi dan berubah menjadi jarum-jarum kecil nan tajam
menembus jauh kebumi dan hilang bersama derasnya suara halilintar
membaha ke ujung dunia suaranya dan memecah heningnya raga
menggetarkan bulu roma ku
ingin ku berlari menghindar tapi amarahnya telah jatuh atasku dan tak kuasa kuterima setiap hunjaman rasanya
terjatuh sesaat kuterima murkanya dan menundukkan wajah letihku ke bumi

Saturday, September 14, 2013

mentari biru

berjalanlah wahai engkau matahari disisi bumi
melangkah mengitari segenap jagad raya yang berkumandang di atas mega mendung
bertahap bagaikan sebuah prahara yang datang menerjangmu
beringas seakan ingin melumat semua yang ada dihadapan wajahmu
meronta-ronta dan siap untuk mencabik-cabik jantung hati

terbakarlah wahai engkau mentari
membakar dan terus membakar seperti api abadi dalam gelapnya hati
menumpahkan segala amarahmu dengan penuh gelora dan membuat lautan api yang berkobar

Thursday, September 12, 2013

sang waktu

berjuang dibalik awan kelabu
menghampiri sang pemburu jejak yang usang dimakan waktu
melintasi jarum-jarum yang tiada henti berayun di atas noktah hitam
menandai setiap batas waktu yang ingin dihela bersama sang bayu
walau raga letih namun tak niat untuk berhenti
merelakan untuk musnah bersama pagi yang kan menjelang nanti
seolah ingin menjadi pemuja hati yang tak tahu entah dimana kini
berlari
tertatih
lelah
semangat namun tak kunjung padam

Tuesday, September 3, 2013

surat pendek

sayang,pabila malam menjelang nanti
janganlah engkau lupa untuk mengirimkan cahaya kasihmu yang kutunggu
menerangi jejak-jejak kita yang pernah gelap
hilang diantara sepinya waktu yang datang menemani
karena tiadanya sinar yang ikut menari bersama kita dahulu
saat yang pernah indah dan akhirnya gelap

sayang,masihkah engkau mengenang setiap cerita yang pernah bergulir?
saat adanya sebuah rasa yang bercampur bagaikan langit dan bumi
saat terasa bagaika sebuah roda yang berputar tiada henti
membuat kita bisa dan tak ingin itu berakhir disitu saja
walau ternyata akhirnya tak seindah dahulu dan menjadi retak
namun itulah adanya