pengemis tua

terakhir aku melihat wajah itu
penuh dengan sejuta tanda tanya yang penuh misteri
membuat penasaran rasa di dadaku
apakah gerangan yang sedang terjadi
ingin berontak
ingin melawan
ingin menjerit
ingin berlari
namun dia malah terduduk lesu di pelataran sudut alam
tak bergerak sedikitpun bak patung kayu yang rapuh ku lihat
ada apa gerangan???
semua mata hanya memandang saja tanpa niat bicara
tapi lihat,,,,,tatapannya itu yang tak kuasa bercerita
ingin dia bersenandung bahwa dunia tak menerimanya
namun dia hanya tertawa saja seolah tiada masalah yang terjadi
santai seolah pemilik hidup hanya dirinya saja

dead memories

betapa kini...
sunyi menghiasi setiap langkah kecilku
yang entah kapan akan tersandung ilalang
mengharap naungan tak kunjung tiba
semakin menyayat sendi-sendi hati ini
betapa perihnya kini..

dan sekarang
dia yang dulu pernah menghiasi setiap hariku
harus kurelakan punah ditelan masa
dan takkan pernah datang lagi...
betapa dia yang dulu...
sekat-sekat alam semakin terasa tebal hingga ku tak bisa lagi
membedakan hidup ini
hanya sepenggal doa yang tertatih ku ucapkan
padamu sang penguasa hidupku...
aku ingin..........

lelah

apakah yang terjadi di penghujung hariku
semakin saja ku rasakan bagai di hempas badai hatiku
tak tahu hendak mengikat diri entah kemana
aku sungguh tak tahu
apakah yang terjadi di penghujung malamku
semakin saja ku merasakan kelam dan sunyinya hatiku
tak tahu hendak mengadukan diri entah kemana
aku sungguh bingung
apakah yang terjadi di penghujung hidupku
semakin saja ku bayangkan hampanya hatiku kini
tak tahu hendak berlari entah kemana
aku sungguh tak tahu..

lelah

bias asa di penghujung senja
terdiam daku memandang alam yang sunyi dalam sepi
tiada hasrat tuk berkelana mengitari bumi
aku hanya terduduk diam seorang saja
akankah ini hanya impian ataukah barisan sesal hati saja
aku tak tahu

raut wajah yang terpapar cahya bagaikan prahara yang menghampiri
tak bisa menghindar lagi dan berlindung di balik awan
aku tak bisa...