Friday, November 28, 2014

diam

sesaat ragaku tenang tak bergeming dalam pertapaan
hanyut bersama derasnya cerita kehidupan ini yang takkan pernah usai dimana akhirnya
hanyalah penantian tak berujung yang kan memutuskan alur ceritaku ketepian hati
musnah bersama setiap detik-detik yang kelabu di jiwa gelapku
yang kan siap untuk membunuh setiap cerita menjadi kepingan tak berguna karena aku terbiaskan oleh cahaya
mematikan tak memberi ampun bagi penghalangnya
yang hanyalah musnah jawabnya

sendiri

berlariku ke ujung asaku
menari bersama dengan cinta kasihku yang usang
menampik akan damainya sepi yang tak berujung
aku sendirian disini
diantara cerita alam yang mengikutiku
diantara bisik-bisik dedaunan yang mengusik telingaku
membuat ronaku semu
tak ingin rasanya dan tak mau disini lagi
namun ku tetap terpaku dalam sepi

senyum terakhir

berbahagialah kasih
disaat kau lepaskan ragamu kembali
menyatu dengan sejuta asa mu yang terpupus di haribaan jiwa
memberikan pesona sendu dan sepi
menyanyikan lagu sedih yang tak kau ungkapkan
disaat kau jauh barulah kau ingat semuanya
segala apa yang terukir abadi dalam benakmu
takkan pernah lagi ku lihat selamanya
sedihku tak berujung kini
kan kuhela laju kakiku untuk meraihmu karena takkan ku sanggup berlari tanpa emosi
yang hanya kan menambah derita dalam batinku
karena ku hanyalah insan yang sepi tanpa rasa rindu di hatiku

one moment at sibolga









Sunday, November 16, 2014

bunga

tersebutlah bunga
cantik dan indah dalam dekapan alam
menyatu dengan untaian nada bayu yang menyanyi merdu
bersatu padu hati menari bersama
seiring mentari yang menyinari bunga
memberikan cahaya yang tak pernah diduga
menebar pesona palsu seperti madu dalam kotak
tak terjamah oleh dalamnya perasaan
layulah kini bunga oleh kekeringan yang tiada tara dan tak terduga
menebarkan aroma kegersangan yang menyakitkan
indahnya pun punah bersama sang waktu yang setia mengikuti jejak kematiannya

Tuesday, November 4, 2014

malam

sesaat ku tersadar ada dalam ilusi hati
menari bersama bayang-bayang nan semu tak berujung
semuanya indah semata tak bertuan
gelap
dingin
terasa di relung hatiku yang mengikuti alur kemana dia membawaku
keperaduan malamkah atau hanya mengitari sudut malam yang sepi tanpa cahaya
aku tak bisa apa-apa dengan semauku saja karena aku telah terkurung dengan indahnya
tak terasa hingga dia menghimpitku dan menghentikan nafas hidupku
sehingga kumati dengan perlahan tak terperi

masa lalu

seandainya malam kan berlalu
kan kubuka lebar-lebar jendela hatiku
dan kugerakkan seluruh ragaku tuk melupakanmu
dan kumulai membuka segala pintu yang telah tertutup karenamu
ku mulai jua membersihkan segala ingataku tentang mu
dan kumulai menyapu kenangan yang pernah tercecer di lantai hati
kan ku membersihkan sudut cintaku yang telah berabukan kelamnya hidupku
dan ku buang semuanya lewat tempat dimana seharusnya dia berada
dan takkan pernah ku mengambil kembali sampah itu

Monday, November 3, 2014

sendiri

terngiang masih segala mara yang mengusik kupingku
menari diatas penderitaan hati yang kelu
aku lemah tak berdaya diantara temaramnya senja
tak ada cahaya setitik pun dan hanya sunyilah temanku
aku sendiri tanpa bayangan
sedih kurasakan tak terjua