Friday, April 28, 2017

Sang pencuri malam

Apakah engkau merasa bahagia
Apakah engkau merasa sempurna
Apakah kau merasa semuanya milikmu saja
Tanpa kau kejar dia datang
Janganlah berpura pura kawan
Mentari saja tak pernah ingkar berbagi
Hanyalah segumpal mega yang melingkupinya
Janganlah dunia kau genggam seorang
Tiada daya kau hempas semata
Semuanya takkan berubah
Pabila senja menghampiri
Jangan kau paksakan panas menjemput
Biarkan lembut yang bersamanya
Kau hanyalah segumpal daging yang menghamba
Parasit di dalam sepotong belatung hidup
Kemana bangkai kau kejar jua
Semuanya pasti berubah kawan
Jangan kau paksa jiwamu didepan
Sedang raga tersiksa di pecut rotan berduri
Jangan paksakan melangkah menginjak beling
Sakit pasti kau rasa menghempas bumi
Jangan kau taklukan emosi dengan amarah
Binasa juga akhirnya kau

Tuesday, April 25, 2017

Melati putih

Lantunan ayat-ayat penuh misteri
Getarkan kalbu di tepian senja
Bertalu-talu seirama mengalun
Serentak rima bagaikan sebuah untaian lagu
Jiwaku terlena di usap oleh bayu
Netra ku seakan segan tuk menutup
Hening kini tiada lah
Aku merasa Tuhan menjauh dari ku
Kutengadah mata ragaku ke hadapan pintu
Melihat jiwa bergelora berlarian
Bersahut-sahutan laksana perang kan datang
Air mata ketakutan menghempas di pipi
Jiwanya kosong entah dimana
Pias oleh maha dahsyat nya sang bumi menerpa
Sekejap bagaikan waktu tak bertuan
Luluh lantakkan sejuta umat pun jatuh
Tiada daya tiada upaya
Bergelimang harta mati jua
Si miskin nan papa menjerit tak karuan di antara rongsokan harta
Menangis serasa akan tiadanya hari esok
Mentari pun tertawa pongahnya
Murkanya membara di ujung negeri sang pujaan
Semuanya hancur tak bersisa

Monday, April 10, 2017

Lentera jingga

Pijar mu hangat kan sepotong mimpi
Berselimutkan sebuah asa
Dalam pembaringan bumi
Ditemani nyanyian bayu
Engkau bergoyang lembut
Searah angin menarik engkau
Tak diam oleh waktu yang selalu berjalan
Senantiasa mengalun merdu
Tak kau hiraukan hening menghampiri
Sekian detik berlalu di hadapan dian
Erangan si penari malam bersahutan
Cahyamu kerlap kerlip dihela bayu
Seirama lagu alam bersenandung
Bait perbait nada beranjak kini
Semakin kelam semakin redup bayangmu
Auramu tak tergantikan oleh apapun
Sejenak ku rindu bayangan itu
Yang selalu mengikuti jejakku di malam kelam
Kau tak pernah ingkar dengan janjimu
Kau temani setiap kakiku akan beranjak

Sunday, April 9, 2017

Hujan

Rintik rinai mu mengalun merdu
Lantunkan pujian semerbak merdu
Serentak bagaikan irama sebuah harmonis
Bersatu dalam sebuah nada indah
Kedatangannmu membawa berjuta harapan di dada
Seindah seburuk apapun kau lintasi
Jatuhkan segalanya tiada terperi tak berubah
Senantiasa penuh kejutan semata
Aku terdiam hanya menerka saja
Berharap aku takkan hancur diterpa olehmu
Bersekutu dengan dingin yang menggetarkan jiwa raga
Menghempaskan semuanya kebumi
Kau tetap setia

Tuesday, April 4, 2017

Pudar

Sesak kurasakan dan pilu
Terimpit gejolak resah tiada henti
Hancurkan kepercayaan jiwa
Ragu pun kini menghampiri diri
Laksana badai menerjang hancur
Tiada daya ku kini
Berpadu asa yang semakin pudar
Berdiri pun seakan enggan
Kakiku tak mampu menopang hidupku lagi
Semuanya musnah
Seumpama elegi di pagi hari
Disaat mata hati ku masih terdiam
Lontaran cerita datang menghampiri
Menumbuhkan ragu akan kejayaan sebuah jati diri
Tiada daya upayaku
Serasa semua pergi mencari jalannya sendiri
Tinggallah aku sendiri bersama jejak hitamku saja
Aku bagaikan tak bertuan oleh apapun
Hamba pun tak layak ku emban gelarnya
Binatang pun tak sudi dihadapanku
Apalah dayaku kini
Sampai waktunya kan bergulir pun
Aku masih tak berkutik dan bergelut
Terhimpit oleh kejamnya zaman tak berperi ini
Aku tak ingin berubah
Namun semuanya pudar tak seperti mimpiku

Monday, April 3, 2017

Berubah

Aku masih disini
Berdiri teguh diantara kakiku
Menopang raga keriput nan papa
Menghadap ke ufuk timur
Mengharapkan lembayung di ujung sana
Datang menghampiri dan mengajakku bersuara
Teguh ku pandang ia perlahan datang
Lembut bagaikan sang bayu yang berhembus

Aku masih disini
Menanti sang empunya datang menjemput
Ditengah kegamangan hati tak menentu
Bergelut bersama kerisauan jiwaku
Takkan kurasa lagi dinginnya bayu yang bertiup
Menerpa wajah tirus tertutup oleh kepalsuan belaka
Lelah ku tak berujung jua

Aku masih disini
Menanti asa kan tiba
Bersama rintik rinai hujan disini
Aku selalu berharap
Diterpa badai kehidupan
Aku tak yakin mampu
Semuanya berubah