asa berlarian di haluan hati
tak bisa digenggam namun jua tak dilihat nyata oleh mata
memandangkan sejuta harapan yang membias ditelan bayang abadi
namun tak pernah hadir di relung hatimu
bagaikan bayu yang melintar dan berlarian bak ombak
peganganku musnah di ujung jariku yang rapuh
menyesal daku melihatnya
namun egoku mengalahkan semua prahara yang melanda batinku menciptakan aral yang tak pernah selesai dan selalu perang di ujungnya
takkan ada bahagia bersama mereka karena aku pun tak mau
Monday, December 29, 2014
penipu hati
akhirnya engkau tertawa wahai periku
tertawa bersama tongkat saktimu yang tak lucu tak juga aneh
namun engkau seperti sempurna memainkan peranmu bersama bayang semu
menarik jiwaku jatuh kepelukan gelapmu
dan hebatnya itu berhasil
engkau menggerogoti hatiku yang rapuh dan membuatnya seperti kembang yang mekar dimalam hari
membalas setiap pelukan hangat malam yang melawan batin
namun aku tahu apa itu
engkau hadir dalam setiap cerita yang kurangkai utuh
menghancurkannya dalam sekejap dengan senyum seringaimu
ragaku kau cabik dan kau hentakkan ke bumi
namun tak kusadari semua
bagaikan madu manis nan abadi kau curahkn keatas ku
membuat asa yang kian menggelora seolah dunia bersamaku
tak kuhiraukan bisikan bayu lagi
hanya engkaulah periku yang memilikiku
tertawa bersama tongkat saktimu yang tak lucu tak juga aneh
namun engkau seperti sempurna memainkan peranmu bersama bayang semu
menarik jiwaku jatuh kepelukan gelapmu
dan hebatnya itu berhasil
engkau menggerogoti hatiku yang rapuh dan membuatnya seperti kembang yang mekar dimalam hari
membalas setiap pelukan hangat malam yang melawan batin
namun aku tahu apa itu
engkau hadir dalam setiap cerita yang kurangkai utuh
menghancurkannya dalam sekejap dengan senyum seringaimu
ragaku kau cabik dan kau hentakkan ke bumi
namun tak kusadari semua
bagaikan madu manis nan abadi kau curahkn keatas ku
membuat asa yang kian menggelora seolah dunia bersamaku
tak kuhiraukan bisikan bayu lagi
hanya engkaulah periku yang memilikiku
syukur
kepada sang pencipta waktu
yang mengatur hidupku menjadi abadi bersamamu
menjalani hari-hariku dengan penuh kejutan yang tak kuduga
merayap bagaikan sulur yang melilit hati dan jiwa
menyatu dalam batin yang bergejolak bak lahar merah jingga
berlaksa emosi ku tak terbendung akan ceritaku yang tak pernah usai
membuat epilog bagaikan voltage yang menyetrum lalu mati
namun tak kunjung usai semua hingga membuat klimaks
dan akupun jatuh
yang mengatur hidupku menjadi abadi bersamamu
menjalani hari-hariku dengan penuh kejutan yang tak kuduga
merayap bagaikan sulur yang melilit hati dan jiwa
menyatu dalam batin yang bergejolak bak lahar merah jingga
berlaksa emosi ku tak terbendung akan ceritaku yang tak pernah usai
membuat epilog bagaikan voltage yang menyetrum lalu mati
namun tak kunjung usai semua hingga membuat klimaks
dan akupun jatuh
sepucuk surat buat ayah
tak terasa kini
hari semakin tua dan berubah seiring waktu yang menemani
dan senja pun beranjak malam
namun hatiku tetap merasa sepi sendiri
tak tahu mengapa
hanyalah bintang diatas sana yang menemaniku
tiada bulan yang selalu memancarkan aura senyum indahnya
bertemankan sepi hariku kini tanpa bayang dirimu
kelam pun ku lewati bersama sang waktu yang setia bersamaku
sekilas ingatanku melayang mengitari waktu
membawaku mengingat semua memori indah masa kecilku
terbayang-bayang akan awalnya
namun semua tak bisa kugenggam lagi
hanyalah angan yang semakin kabur dan usang dimakan usia
beratapkan kepiluan hati yang merindu terlalu dalam
rindu akan belaian dan hangatnya kasih sayangmu
yang kini hanya kubayangkan bersama bayu yang mengusikku
aku merindukanmu Ayah
hari semakin tua dan berubah seiring waktu yang menemani
dan senja pun beranjak malam
namun hatiku tetap merasa sepi sendiri
tak tahu mengapa
hanyalah bintang diatas sana yang menemaniku
tiada bulan yang selalu memancarkan aura senyum indahnya
bertemankan sepi hariku kini tanpa bayang dirimu
kelam pun ku lewati bersama sang waktu yang setia bersamaku
sekilas ingatanku melayang mengitari waktu
membawaku mengingat semua memori indah masa kecilku
terbayang-bayang akan awalnya
namun semua tak bisa kugenggam lagi
hanyalah angan yang semakin kabur dan usang dimakan usia
beratapkan kepiluan hati yang merindu terlalu dalam
rindu akan belaian dan hangatnya kasih sayangmu
yang kini hanya kubayangkan bersama bayu yang mengusikku
aku merindukanmu Ayah
Friday, November 28, 2014
diam
sesaat ragaku tenang tak bergeming dalam pertapaan
hanyut bersama derasnya cerita kehidupan ini yang takkan pernah usai dimana akhirnya
hanyalah penantian tak berujung yang kan memutuskan alur ceritaku ketepian hati
musnah bersama setiap detik-detik yang kelabu di jiwa gelapku
yang kan siap untuk membunuh setiap cerita menjadi kepingan tak berguna karena aku terbiaskan oleh cahaya
mematikan tak memberi ampun bagi penghalangnya
yang hanyalah musnah jawabnya
hanyut bersama derasnya cerita kehidupan ini yang takkan pernah usai dimana akhirnya
hanyalah penantian tak berujung yang kan memutuskan alur ceritaku ketepian hati
musnah bersama setiap detik-detik yang kelabu di jiwa gelapku
yang kan siap untuk membunuh setiap cerita menjadi kepingan tak berguna karena aku terbiaskan oleh cahaya
mematikan tak memberi ampun bagi penghalangnya
yang hanyalah musnah jawabnya
sendiri
berlariku ke ujung asaku
menari bersama dengan cinta kasihku yang usang
menampik akan damainya sepi yang tak berujung
aku sendirian disini
diantara cerita alam yang mengikutiku
diantara bisik-bisik dedaunan yang mengusik telingaku
membuat ronaku semu
tak ingin rasanya dan tak mau disini lagi
namun ku tetap terpaku dalam sepi
menari bersama dengan cinta kasihku yang usang
menampik akan damainya sepi yang tak berujung
aku sendirian disini
diantara cerita alam yang mengikutiku
diantara bisik-bisik dedaunan yang mengusik telingaku
membuat ronaku semu
tak ingin rasanya dan tak mau disini lagi
namun ku tetap terpaku dalam sepi
senyum terakhir
berbahagialah kasih
disaat kau lepaskan ragamu kembali
menyatu dengan sejuta asa mu yang terpupus di haribaan jiwa
memberikan pesona sendu dan sepi
menyanyikan lagu sedih yang tak kau ungkapkan
disaat kau jauh barulah kau ingat semuanya
segala apa yang terukir abadi dalam benakmu
takkan pernah lagi ku lihat selamanya
sedihku tak berujung kini
kan kuhela laju kakiku untuk meraihmu karena takkan ku sanggup berlari tanpa emosi
yang hanya kan menambah derita dalam batinku
karena ku hanyalah insan yang sepi tanpa rasa rindu di hatiku
disaat kau lepaskan ragamu kembali
menyatu dengan sejuta asa mu yang terpupus di haribaan jiwa
memberikan pesona sendu dan sepi
menyanyikan lagu sedih yang tak kau ungkapkan
disaat kau jauh barulah kau ingat semuanya
segala apa yang terukir abadi dalam benakmu
takkan pernah lagi ku lihat selamanya
sedihku tak berujung kini
kan kuhela laju kakiku untuk meraihmu karena takkan ku sanggup berlari tanpa emosi
yang hanya kan menambah derita dalam batinku
karena ku hanyalah insan yang sepi tanpa rasa rindu di hatiku
Sunday, November 16, 2014
bunga
tersebutlah bunga
cantik dan indah dalam dekapan alam
menyatu dengan untaian nada bayu yang menyanyi merdu
bersatu padu hati menari bersama
seiring mentari yang menyinari bunga
memberikan cahaya yang tak pernah diduga
menebar pesona palsu seperti madu dalam kotak
tak terjamah oleh dalamnya perasaan
layulah kini bunga oleh kekeringan yang tiada tara dan tak terduga
menebarkan aroma kegersangan yang menyakitkan
indahnya pun punah bersama sang waktu yang setia mengikuti jejak kematiannya
cantik dan indah dalam dekapan alam
menyatu dengan untaian nada bayu yang menyanyi merdu
bersatu padu hati menari bersama
seiring mentari yang menyinari bunga
memberikan cahaya yang tak pernah diduga
menebar pesona palsu seperti madu dalam kotak
tak terjamah oleh dalamnya perasaan
layulah kini bunga oleh kekeringan yang tiada tara dan tak terduga
menebarkan aroma kegersangan yang menyakitkan
indahnya pun punah bersama sang waktu yang setia mengikuti jejak kematiannya
Tuesday, November 4, 2014
malam
sesaat ku tersadar ada dalam ilusi hati
menari bersama bayang-bayang nan semu tak berujung
semuanya indah semata tak bertuan
gelap
dingin
terasa di relung hatiku yang mengikuti alur kemana dia membawaku
keperaduan malamkah atau hanya mengitari sudut malam yang sepi tanpa cahaya
aku tak bisa apa-apa dengan semauku saja karena aku telah terkurung dengan indahnya
tak terasa hingga dia menghimpitku dan menghentikan nafas hidupku
sehingga kumati dengan perlahan tak terperi
menari bersama bayang-bayang nan semu tak berujung
semuanya indah semata tak bertuan
gelap
dingin
terasa di relung hatiku yang mengikuti alur kemana dia membawaku
keperaduan malamkah atau hanya mengitari sudut malam yang sepi tanpa cahaya
aku tak bisa apa-apa dengan semauku saja karena aku telah terkurung dengan indahnya
tak terasa hingga dia menghimpitku dan menghentikan nafas hidupku
sehingga kumati dengan perlahan tak terperi
masa lalu
seandainya malam kan berlalu
kan kubuka lebar-lebar jendela hatiku
dan kugerakkan seluruh ragaku tuk melupakanmu
dan kumulai membuka segala pintu yang telah tertutup karenamu
ku mulai jua membersihkan segala ingataku tentang mu
dan kumulai menyapu kenangan yang pernah tercecer di lantai hati
kan ku membersihkan sudut cintaku yang telah berabukan kelamnya hidupku
dan ku buang semuanya lewat tempat dimana seharusnya dia berada
dan takkan pernah ku mengambil kembali sampah itu
kan kubuka lebar-lebar jendela hatiku
dan kugerakkan seluruh ragaku tuk melupakanmu
dan kumulai membuka segala pintu yang telah tertutup karenamu
ku mulai jua membersihkan segala ingataku tentang mu
dan kumulai menyapu kenangan yang pernah tercecer di lantai hati
kan ku membersihkan sudut cintaku yang telah berabukan kelamnya hidupku
dan ku buang semuanya lewat tempat dimana seharusnya dia berada
dan takkan pernah ku mengambil kembali sampah itu
Monday, November 3, 2014
sendiri
terngiang masih segala mara yang mengusik kupingku
menari diatas penderitaan hati yang kelu
aku lemah tak berdaya diantara temaramnya senja
tak ada cahaya setitik pun dan hanya sunyilah temanku
aku sendiri tanpa bayangan
sedih kurasakan tak terjua
menari diatas penderitaan hati yang kelu
aku lemah tak berdaya diantara temaramnya senja
tak ada cahaya setitik pun dan hanya sunyilah temanku
aku sendiri tanpa bayangan
sedih kurasakan tak terjua
Wednesday, October 29, 2014
tenang
berjuta bintang yang selalu bersinar
berkilauan bak intan permata yang elok
menari diantara kelamnya awan
semuanya berpadu indah nan gemulai nian
gerakan hati yang semampai pun gemetaran diantara kelamnya hati
tak terasa ketika dia tersenyum padaku
berkilauan bak intan permata yang elok
menari diantara kelamnya awan
semuanya berpadu indah nan gemulai nian
gerakan hati yang semampai pun gemetaran diantara kelamnya hati
tak terasa ketika dia tersenyum padaku
kecewa
adakah bulan kan terang bila kabut menyelimutinya?
adakah mentari kan bersinar cerah pabila mendung melingkupinya?
adakah air kan mengalir jika bebatuan menghalangi alirannya
apakah itu kau tahu?
semuanya yang telah terjadi begitu saja
menghela bayu pun kulakukan buat keindahanmu
diterpa sinar yang berkilauan pun ku alami
terjatuh daku di haribaan bumi,dimanakah engkau?
segala prahara kulalui buatmu
ingin ku berteriak pada bumi supaya aku ditelannya saja
karena ku tak bisa menerima kenyataan aku tak diterima hati
sesenggukan ku terpana akan sakitnya yang tak terkatakan
namun kau hanya diam saja dan membisu seribu bahasa
itukah dirimu?
aku musnah kini
hatiku pun mulai membatu karena alam yang memberiku petuah untuk tak menangis
karena aku tak mau mati perlahan karena luka itu
adakah mentari kan bersinar cerah pabila mendung melingkupinya?
adakah air kan mengalir jika bebatuan menghalangi alirannya
apakah itu kau tahu?
semuanya yang telah terjadi begitu saja
menghela bayu pun kulakukan buat keindahanmu
diterpa sinar yang berkilauan pun ku alami
terjatuh daku di haribaan bumi,dimanakah engkau?
segala prahara kulalui buatmu
ingin ku berteriak pada bumi supaya aku ditelannya saja
karena ku tak bisa menerima kenyataan aku tak diterima hati
sesenggukan ku terpana akan sakitnya yang tak terkatakan
namun kau hanya diam saja dan membisu seribu bahasa
itukah dirimu?
aku musnah kini
hatiku pun mulai membatu karena alam yang memberiku petuah untuk tak menangis
karena aku tak mau mati perlahan karena luka itu
Wednesday, October 22, 2014
Saturday, August 2, 2014
mimpi
melangkah kita sayang selangkah kedepan
menghantam deru debu yang mengitari kalbu
mengejar segala asa yang terhidang di hadapan raga
menopang segala mimpi yang kan menjadi nyata
menari dibawah rinai hujan yang bertaburan kebumi
asaku menjadi nyata nian
berlari kita sayang menuju masa depan
memegahkan angkasa raya yang menyambutnya
diantara bayu dan menata menari dibawah bayangnya
itulah sebagian hidupku yang hilang bersamamu dahulu
menghantam deru debu yang mengitari kalbu
mengejar segala asa yang terhidang di hadapan raga
menopang segala mimpi yang kan menjadi nyata
menari dibawah rinai hujan yang bertaburan kebumi
asaku menjadi nyata nian
berlari kita sayang menuju masa depan
memegahkan angkasa raya yang menyambutnya
diantara bayu dan menata menari dibawah bayangnya
itulah sebagian hidupku yang hilang bersamamu dahulu
Saturday, July 19, 2014
sahabat
semangatku muncul dikala ku memandangmu
semuanya sirna disaat tawamu menghibur penat dan lelahku
bertemankan bahagia saja kurasakan denganmu
walau terkadang kelam membuat dinding diantara kita dan menghantui jejak kita
namun itu tak mengapa bagimu
disaat aku berduka dan merana engkau haturkan candaanmu yang lugu sobat
menggetarkan segala relung hatiku yang terdalam
walau nantinya kita kan berpisah seiring waktu yang menghanrkan kita ke peraduan kita dan meninggalkan sejuta kenangan yang pernah ada
itu takkan pernah kulupakan dan tertata rapi bersama indahnya kuleburkan dan menjadi kenangan abadi
semuanya sirna disaat tawamu menghibur penat dan lelahku
bertemankan bahagia saja kurasakan denganmu
walau terkadang kelam membuat dinding diantara kita dan menghantui jejak kita
namun itu tak mengapa bagimu
disaat aku berduka dan merana engkau haturkan candaanmu yang lugu sobat
menggetarkan segala relung hatiku yang terdalam
walau nantinya kita kan berpisah seiring waktu yang menghanrkan kita ke peraduan kita dan meninggalkan sejuta kenangan yang pernah ada
itu takkan pernah kulupakan dan tertata rapi bersama indahnya kuleburkan dan menjadi kenangan abadi
RIP
terdiam daku melihat sebuah wujud nyata tak bernyawa
bagaikan seonggok daging dalam kubur yang tak bertuan
beratapkan langit biru yang sempurna beralaskan bumi yang menangis sendu
merana semua jagat raya menerima kembalinya si anak hilang
terduduk sepi ditemani bayu gersang nan suram
semuanya musnah kini
hilang
hancur
hampalah sudah semuanya
kedamaianku tercabik kini
bagaikan seonggok daging dalam kubur yang tak bertuan
beratapkan langit biru yang sempurna beralaskan bumi yang menangis sendu
merana semua jagat raya menerima kembalinya si anak hilang
terduduk sepi ditemani bayu gersang nan suram
semuanya musnah kini
hilang
hancur
hampalah sudah semuanya
kedamaianku tercabik kini
Saturday, July 12, 2014
mimpi buruk
sekilas sinarnya menyilaukan pandangan mataku
menggetarkan relung hatiku menghantam nadiku
menorehkan luka yang takkankutau kapan akan terhapus dari otakku
hari yang kulalui kan kelam bersama kelamnya malam yang ingin mencabik-cabikku
menghantui setiap jejak kemana ku kan melangkahkan kaki kecilku,aku menangis
dimanakah cahaya putih indah harus kucari? aku takut dia datang untuk memburuku nanti
betapa jantungku berdegup kencang seirama dengan dentuman si besi baja membunuh kami
memisahkan daku dengan impian-impian kecilku yang telah tertata rapi di palung jiwa
namun itu semua tinggallah kenangan yang ku tak tahu kapan akan kembali menari bersamaku
bersama dengan pagi yang kan membangunkanku dari tidur ku yang lelap dan gelap
apakah itu nyata??
menggetarkan relung hatiku menghantam nadiku
menorehkan luka yang takkankutau kapan akan terhapus dari otakku
hari yang kulalui kan kelam bersama kelamnya malam yang ingin mencabik-cabikku
menghantui setiap jejak kemana ku kan melangkahkan kaki kecilku,aku menangis
dimanakah cahaya putih indah harus kucari? aku takut dia datang untuk memburuku nanti
betapa jantungku berdegup kencang seirama dengan dentuman si besi baja membunuh kami
memisahkan daku dengan impian-impian kecilku yang telah tertata rapi di palung jiwa
namun itu semua tinggallah kenangan yang ku tak tahu kapan akan kembali menari bersamaku
bersama dengan pagi yang kan membangunkanku dari tidur ku yang lelap dan gelap
apakah itu nyata??
Saturday, June 28, 2014
sakit hati
aku merindukan bayangmu
bayangmu yang terlintas dibenakku
dibenak hatiku terdalam
terdalam sehingga ku terjatuh
terjatuh dan tak bisa apa-apa
apa karena ku selalu salah
salah dan tak bisa dibenarkan lagi
lagi merindumu sehingga menyakitkan hati
hatiku yang selalu merana dibuat oleh cinta
cinta buta yang menusukku dari belakang
belakangan hati juga diam-diam menghalauku
menghalau jauh kedalaman hatimu
hatimu yang terluka dan dicintai lagi
bayangmu yang terlintas dibenakku
dibenak hatiku terdalam
terdalam sehingga ku terjatuh
terjatuh dan tak bisa apa-apa
apa karena ku selalu salah
salah dan tak bisa dibenarkan lagi
lagi merindumu sehingga menyakitkan hati
hatiku yang selalu merana dibuat oleh cinta
cinta buta yang menusukku dari belakang
belakangan hati juga diam-diam menghalauku
menghalau jauh kedalaman hatimu
hatimu yang terluka dan dicintai lagi
Saturday, June 21, 2014
catatan hati
meratap bersama desiran angin yang mengayun lemah gemulai menghantarkan segala kerisauan hati,membuat hatiku gundah akan segala apa yang boleh terjadi dalam kesendirianku saja
menari-nari dukaku bersama cerita pagi yang kujelang walau tanpa sinar mentari namun tak pernah terpikir kan terulang lagi,ternyata aku bermimpi dan itu terjadi jua akhirnya bersama keegoanku yang pernah ku perbuat di masa lalu bersama bintang yang termakan oleh waktu.
berlalulah wahai duka laraku,berlalu bersama buaian bayu yang terbang kebelakang dan pergi bersama kelamnya malam dan takkan pernah kembali lagi walau hanya sebentar karena ku tak ingin lagi dan tak pernah mau kembali lagi denganmu walau sedetik pun lagi
hancurlah sgala apa yang pernah terbingkai dalam benakmu itu dan hancur luluh bersama cerita malammu
menari-nari dukaku bersama cerita pagi yang kujelang walau tanpa sinar mentari namun tak pernah terpikir kan terulang lagi,ternyata aku bermimpi dan itu terjadi jua akhirnya bersama keegoanku yang pernah ku perbuat di masa lalu bersama bintang yang termakan oleh waktu.
berlalulah wahai duka laraku,berlalu bersama buaian bayu yang terbang kebelakang dan pergi bersama kelamnya malam dan takkan pernah kembali lagi walau hanya sebentar karena ku tak ingin lagi dan tak pernah mau kembali lagi denganmu walau sedetik pun lagi
hancurlah sgala apa yang pernah terbingkai dalam benakmu itu dan hancur luluh bersama cerita malammu
Friday, May 9, 2014
lara
sejenak kurindukan semua khayalanku
yang selalu mengitari relung jiwaku
melintasi ruang dan waktu yang meliputi
kumerindukannya disana
walau ternyata dia tak nyata
yang selalu hitam di telan malam
menghantui setiap langkah yang terjalin
namun rendah jua akhirnya nyataku
terhalang aral yang kian melintasi naluri
tertatih namun tak kunjung sampai
yang selalu mengitari relung jiwaku
melintasi ruang dan waktu yang meliputi
kumerindukannya disana
walau ternyata dia tak nyata
yang selalu hitam di telan malam
menghantui setiap langkah yang terjalin
namun rendah jua akhirnya nyataku
terhalang aral yang kian melintasi naluri
tertatih namun tak kunjung sampai
Wednesday, April 30, 2014
teman
kawan,pernahkah engkau bernyanyi tentangku
tentang semua cerita pilu kita dibatas senja itu
ataukah hanya melantunkan sebuah simfoni terputus
diantara lembayung yang utuh tak terbiaskan
disanalah kita pernah bersenandung kawan
dan melantunkan syair dunia nan merdu
kawan,terbayangkah engkau pabila jauh disana
mengingat diriku yang kini berbataskan oleh waktu dan ruang
terhimpit diantara bayang-bayang dirimu yang dulu menjadi ilusiku
semakin memudar seiring waktu yang terus berputar
menghantui sejenak jajak langkah kenangan kita
ingatkah kau
tentang semua cerita pilu kita dibatas senja itu
ataukah hanya melantunkan sebuah simfoni terputus
diantara lembayung yang utuh tak terbiaskan
disanalah kita pernah bersenandung kawan
dan melantunkan syair dunia nan merdu
kawan,terbayangkah engkau pabila jauh disana
mengingat diriku yang kini berbataskan oleh waktu dan ruang
terhimpit diantara bayang-bayang dirimu yang dulu menjadi ilusiku
semakin memudar seiring waktu yang terus berputar
menghantui sejenak jajak langkah kenangan kita
ingatkah kau
Saturday, April 19, 2014
mimpi
buatmu sang pencipta maya
yang bertepikan untaian mimpi yang terukir
bersembunyi dibalik telikung hatimu
mengalunkan nada-nada cintamu yang murni putih
menjelma seluruh asa menjadi nyata
itukan terjadi jawabmu
sejenak engkau meronta dengan sakitmu
menghantam seluruh nadi yang menjuluri sekujur tubuh mungilmu
seakan ingin mencabik semua raga yang menjadi aral
terjerat engkau dengan kuat dan hebatnya
tak bisa bersujud dan menengadah ke langit jingga
semuanya semakin kelabu dan menjadi gelap
sekan-akan ingin menelan semua sisa tubuhmu
dan menyembunyikannya ke relung terdalam di sanubari hati
menghancurkan tebing-tebing asamu
memusnahkan untaian mimpi yang semakin hitam
apakah akan berakhir disini?
yang bertepikan untaian mimpi yang terukir
bersembunyi dibalik telikung hatimu
mengalunkan nada-nada cintamu yang murni putih
menjelma seluruh asa menjadi nyata
itukan terjadi jawabmu
sejenak engkau meronta dengan sakitmu
menghantam seluruh nadi yang menjuluri sekujur tubuh mungilmu
seakan ingin mencabik semua raga yang menjadi aral
terjerat engkau dengan kuat dan hebatnya
tak bisa bersujud dan menengadah ke langit jingga
semuanya semakin kelabu dan menjadi gelap
sekan-akan ingin menelan semua sisa tubuhmu
dan menyembunyikannya ke relung terdalam di sanubari hati
menghancurkan tebing-tebing asamu
memusnahkan untaian mimpi yang semakin hitam
apakah akan berakhir disini?
Saturday, April 12, 2014
sakit hati
mengapa engkau lebih memilih langit yang menjadi tudungmu
mengapa engkau lebih kagum pada birunya laut disana
ataukah lebih indah senja sore yang melintasi jagat raya ini
aku tak mengerti
aku tak paham bila kau akhirnya mengakhiri semua kata hati yang sekian lama terukir
kini terkikis oleh waktu dan takkan pernah ada yang kan menuliskannnya kembali seperti dulu
namun kau tak mau tahu lagi sayang..
kau hancurkan semua impian yang kini tak berbekas walau sedikitpun
musnah sudah kini segala apa yang pernah kurajut karena hatimu kini terbelah dan tak berbentuk cinta lagi
mengapa engkau lebih kagum pada birunya laut disana
ataukah lebih indah senja sore yang melintasi jagat raya ini
aku tak mengerti
aku tak paham bila kau akhirnya mengakhiri semua kata hati yang sekian lama terukir
kini terkikis oleh waktu dan takkan pernah ada yang kan menuliskannnya kembali seperti dulu
namun kau tak mau tahu lagi sayang..
kau hancurkan semua impian yang kini tak berbekas walau sedikitpun
musnah sudah kini segala apa yang pernah kurajut karena hatimu kini terbelah dan tak berbentuk cinta lagi
Monday, April 7, 2014
sedih
halau
halaulah daku
halaulah diriku
halaulah kemana angin bertiup
halaulah dimana aku tak ditemukan lagi
pergi
pergilah hati
pergilah engkau sekarang
pergilah walau kau tak ikhlas
pergilah engkau bunga
pergilah menuju bintang timur
dan tak pernah kan terlihat lagi
halaulah daku
halaulah diriku
halaulah kemana angin bertiup
halaulah dimana aku tak ditemukan lagi
pergi
pergilah hati
pergilah engkau sekarang
pergilah walau kau tak ikhlas
pergilah engkau bunga
pergilah menuju bintang timur
dan tak pernah kan terlihat lagi
pemimpi
berlari daku mengejar asa di depan garis
menghentak segala emosi yang menyatu diantara ilusi
melepaskan setiap jengkal usaha yang terlerai oleh waktu
menghantam tebing-tebing hati yang temaram
meruntuhkan tembok gelap nan suram itu
akankah ku berhasil melampaui segala aral
sedangkan aku terlena terbuai bayu sepoi-sepoi
dihamparan bayang-bayang kelabu dunia
menusuk mentari diatas sana
yang mengejekku dengan aroma pijarnya
ingin menghardiknya tapi ternyata aku hanyalah secuil saja
menghentak segala emosi yang menyatu diantara ilusi
melepaskan setiap jengkal usaha yang terlerai oleh waktu
menghantam tebing-tebing hati yang temaram
meruntuhkan tembok gelap nan suram itu
akankah ku berhasil melampaui segala aral
sedangkan aku terlena terbuai bayu sepoi-sepoi
dihamparan bayang-bayang kelabu dunia
menusuk mentari diatas sana
yang mengejekku dengan aroma pijarnya
ingin menghardiknya tapi ternyata aku hanyalah secuil saja
Monday, March 31, 2014
jembatan hati
meniti waktu diantara bayang semu
menoleh kiri dan kanan tiada henti
menahan detak jantung yang berdegup kencang
akankah kesampaian di penghujung sana?
sejenak inginku lalui dengan cepat tiada tergesa-gesa nian langkahku
tiada ku perdulikan bahwa kuberjuang melawan waktu yang tak kenal lelah mengiringiku
diantara tepian daya imajinasiku yang bekerja seperti layangan
menghempas segala apa yang ingin menghalangi perjalananku
aku tetap mencoba
menoleh kiri dan kanan tiada henti
menahan detak jantung yang berdegup kencang
akankah kesampaian di penghujung sana?
sejenak inginku lalui dengan cepat tiada tergesa-gesa nian langkahku
tiada ku perdulikan bahwa kuberjuang melawan waktu yang tak kenal lelah mengiringiku
diantara tepian daya imajinasiku yang bekerja seperti layangan
menghempas segala apa yang ingin menghalangi perjalananku
aku tetap mencoba
Friday, March 21, 2014
waktuku
bertarung daku melawan waktu tak berujung
semua bermula disaat kurasakan kehadirannya
tak ada lagi detik yang kan terulang sedia kala
semuanya berlanjut tiada pernah berhenti
namun lajunya tak tertahankan
semakin kupendam semakin sakit tusukannya
namun dia tak bergeming
dan aku merindukannya jua
semua bermula disaat kurasakan kehadirannya
tak ada lagi detik yang kan terulang sedia kala
semuanya berlanjut tiada pernah berhenti
namun lajunya tak tertahankan
semakin kupendam semakin sakit tusukannya
namun dia tak bergeming
dan aku merindukannya jua
Thursday, March 13, 2014
malam
bicaralah engkau bidadari malamku
senandungkan dahulu asa yang pernah ada itu
bercerita tentang bayang-bayang tersembunyi dibalik awan
tak tahu apa gerangan itu
yang menghantui setiap jejak kaki kecilku
selalu mengiringi kemana aku melangkahkan jejaknya
senandungkan dahulu asa yang pernah ada itu
bercerita tentang bayang-bayang tersembunyi dibalik awan
tak tahu apa gerangan itu
yang menghantui setiap jejak kaki kecilku
selalu mengiringi kemana aku melangkahkan jejaknya
Wednesday, February 26, 2014
palsu
adakah yang harus hilang disaat engkau bermimpi
menari-nari diantara cahaya yang terbiaskan oleh sinar kemilau
menorehkan sejuta tanda tanya yang tak berujung duka
apakah nyata?
memaksa raga untuk bergeliat seiring waktu menemani dan ingin menjatuhkan
sesaat jiwaku hening tak bergerak diantara suara waktu yang kian gemerisik merdu
menghantarkan hasratku bermain diantara rerumputan hijau nan murni nian
menari-nari diantara cahaya yang terbiaskan oleh sinar kemilau
menorehkan sejuta tanda tanya yang tak berujung duka
apakah nyata?
memaksa raga untuk bergeliat seiring waktu menemani dan ingin menjatuhkan
sesaat jiwaku hening tak bergerak diantara suara waktu yang kian gemerisik merdu
menghantarkan hasratku bermain diantara rerumputan hijau nan murni nian
maafkan
maaf jika membuatmu terluka
maaf jika membuatmu menangis
maaf jika membuatmu merintih
dan maaf jika membuatmu hancur
semuanya diluar naluri jiwaku
yang hanya berselubungkan amarah semata
tak bertepi untuk mengingat lagi
sesaat melambungkan segala hasratku
menghancurkan setiap cerita bak kepingan cermin yang runtuh
aku tak sengaja
aku hanyalah seorang saja yang berkelana
maaf jika membuatmu menangis
maaf jika membuatmu merintih
dan maaf jika membuatmu hancur
semuanya diluar naluri jiwaku
yang hanya berselubungkan amarah semata
tak bertepi untuk mengingat lagi
sesaat melambungkan segala hasratku
menghancurkan setiap cerita bak kepingan cermin yang runtuh
aku tak sengaja
aku hanyalah seorang saja yang berkelana
Sunday, February 23, 2014
terluka
ceritaku belum usai denganmu sobat
namun engkau sudah mengakhirinya
menutup kata terakhirku yang takkan pernah keluar lagi dari bibirku
semua kelu kini bersama bayang-bayang asamu yang ternyata tak bernyawa
menghantam ragaku dan menciptakan jurang pemisah antara apa yang terlihat oleh mata
semuanya sendiri kini
hancurlah cerminku yang telah kutata dahulu
meninggalkan bekas yang teramat dalam
semuanya harus berhenti disini saja dan tak pernah lagi untuk diceritakan ataupun disimpan dalam bingkai kenangan kita
namun engkau sudah mengakhirinya
menutup kata terakhirku yang takkan pernah keluar lagi dari bibirku
semua kelu kini bersama bayang-bayang asamu yang ternyata tak bernyawa
menghantam ragaku dan menciptakan jurang pemisah antara apa yang terlihat oleh mata
semuanya sendiri kini
hancurlah cerminku yang telah kutata dahulu
meninggalkan bekas yang teramat dalam
semuanya harus berhenti disini saja dan tak pernah lagi untuk diceritakan ataupun disimpan dalam bingkai kenangan kita
dan
menanjak sebuah kata tak berujung
diantara pembatas sebuah kalimat
bertepikan kalbu yang indah
seirama syahdu warnanya
berawalkan sebuah simfoni berlukiskan memory hati
meraung diantara kata yang keluar berantai
menciptakan fatamorgana sempurna
diantara pembatas sebuah kalimat
bertepikan kalbu yang indah
seirama syahdu warnanya
berawalkan sebuah simfoni berlukiskan memory hati
meraung diantara kata yang keluar berantai
menciptakan fatamorgana sempurna
Monday, February 10, 2014
indah
berlarilah wahai bayu yang tak gentar menghadang
halau segala sesak yang mengitari jiwa
takkan pernah berhenti untuk menari dan menyanyi diantara indahnya ceritamu
berteriaklah wahai ombak yang berkejaran dipantai
hadang segala amarah yang mengungkungmu
janganlah engkau berhenti menari dan meneriakkan semangatmu diantara tebing dan karang
karena engkau sang pemenang sejati yang takkan pernah diam
bersenandung riang diantara segala jiwa yang berkeliaran bak bintang dilangit
tak usai kerlap kerlipnya dimakan usia
semua dan semau hati berirama ria
halau segala sesak yang mengitari jiwa
takkan pernah berhenti untuk menari dan menyanyi diantara indahnya ceritamu
berteriaklah wahai ombak yang berkejaran dipantai
hadang segala amarah yang mengungkungmu
janganlah engkau berhenti menari dan meneriakkan semangatmu diantara tebing dan karang
karena engkau sang pemenang sejati yang takkan pernah diam
bersenandung riang diantara segala jiwa yang berkeliaran bak bintang dilangit
tak usai kerlap kerlipnya dimakan usia
semua dan semau hati berirama ria
sahabat
untukmu yang selalu kukenang
yang selalu terngiang dikalbu yang terdalam
takkan usai cerita untuk mengulang semua ilusi yang menjadi fatamorgana
takkan berhenti angin untuk menggoyahkan semangat di dadaku
karena semua akan berakhir
walau aku enggan berteriak
menghempaskan segala rasa yang telah lama kupendam
ingin rasanya kucabik-cabik derita yang menghimpitku
agar engkau tahu aku akan ada disaat engkau tiada
sedih nian hatiku yang lara kini
bersenandungkan kesepian yang tiada tara
takkan pernah lagi kulihat seraut wajahmu teman
tiada lagi canda yang pernah terjalin
semuanya hilang dan tak berbekas lagi
namun engkau adalah senagian jiwaku
yang selalu terngiang dikalbu yang terdalam
takkan usai cerita untuk mengulang semua ilusi yang menjadi fatamorgana
takkan berhenti angin untuk menggoyahkan semangat di dadaku
karena semua akan berakhir
walau aku enggan berteriak
menghempaskan segala rasa yang telah lama kupendam
ingin rasanya kucabik-cabik derita yang menghimpitku
agar engkau tahu aku akan ada disaat engkau tiada
sedih nian hatiku yang lara kini
bersenandungkan kesepian yang tiada tara
takkan pernah lagi kulihat seraut wajahmu teman
tiada lagi canda yang pernah terjalin
semuanya hilang dan tak berbekas lagi
namun engkau adalah senagian jiwaku
Thursday, January 30, 2014
luka
merintih daku dalam keheningan
mengenang akan jejak dan derap kakiku yang tiada henti
menepikah atau harus terus menuju ketempat yang tak ingin kutuju
aku bingung kini dan tak tahu
dimana dulu kebahagiaan yaang pernah singgah dihatiku
semua hampa terasa berlalu
takkan pernah ada lagi
mengenang akan jejak dan derap kakiku yang tiada henti
menepikah atau harus terus menuju ketempat yang tak ingin kutuju
aku bingung kini dan tak tahu
dimana dulu kebahagiaan yaang pernah singgah dihatiku
semua hampa terasa berlalu
takkan pernah ada lagi
Saturday, January 25, 2014
hidup
menari diiringi nyanyian alam yang sayup
merenggangkan lengan ikut irama
dihamparan rumput yang ikut bergoyang
diantara langit dan bumi yang meratap
akan sebuah simfoni yang tak kunjung usai
inilah dia
merenggangkan lengan ikut irama
dihamparan rumput yang ikut bergoyang
diantara langit dan bumi yang meratap
akan sebuah simfoni yang tak kunjung usai
inilah dia
Wednesday, January 22, 2014
pejuang hati
akulah dia yang pernah hadir dimimpimu
akulah dia yang tak pudar ditelan malam
akulah yang tak lekang oleh waktu
karena aku sang pejuang hatimu
akulah dia yang tak pudar ditelan malam
akulah yang tak lekang oleh waktu
karena aku sang pejuang hatimu
perih
aku takut bersama bintang
aku tak mampu menghela awan dihatiku
aku tak berdaya mengejar sinar mentari
dan aku tak mampu untuk berdiri diantara jejak kakiku
karena aku terluka kini
sesaat kurasakan kelabu menghinggapi ronaku
sungguh aku tak bisa lagi untuk bertahan
aku telah musnah
takkan bisa bangkit untuk bertahan karena perih menghimpit hatiku
aku tak mampu menghela awan dihatiku
aku tak berdaya mengejar sinar mentari
dan aku tak mampu untuk berdiri diantara jejak kakiku
karena aku terluka kini
sesaat kurasakan kelabu menghinggapi ronaku
sungguh aku tak bisa lagi untuk bertahan
aku telah musnah
takkan bisa bangkit untuk bertahan karena perih menghimpit hatiku
Sunday, January 19, 2014
sakit
malam...
disaat engkau berlabuh dari pelarianmu
disaat engkau mulai menemani sepiku
disaat engkau juga harus bersamaku disini
engkau setia walau tak pasti indah
malam...
ingin kudendangkan lagu itu lagi
sebuah alunan ayat-ayat dunia yang tak gentar akan lara duka
mengubah bait demi bait menjadi sebuah syair yang halus gemulai
ditemani seroja melambai lentik alunannya
namun malam...
gelapmu membuatku tersandung derita yang berpesta pora diatas hidupku
ternyata rintik-rintik air mata sang bumi membasahi raga kecilku
membuat tubuhku kuyup tak tertahankan dan akhirnya jatuh
jatuh jauh kedasar bumi yang gelap gulita
dan berkumandang menyambutku
disaat engkau berlabuh dari pelarianmu
disaat engkau mulai menemani sepiku
disaat engkau juga harus bersamaku disini
engkau setia walau tak pasti indah
malam...
ingin kudendangkan lagu itu lagi
sebuah alunan ayat-ayat dunia yang tak gentar akan lara duka
mengubah bait demi bait menjadi sebuah syair yang halus gemulai
ditemani seroja melambai lentik alunannya
namun malam...
gelapmu membuatku tersandung derita yang berpesta pora diatas hidupku
ternyata rintik-rintik air mata sang bumi membasahi raga kecilku
membuat tubuhku kuyup tak tertahankan dan akhirnya jatuh
jatuh jauh kedasar bumi yang gelap gulita
dan berkumandang menyambutku
Friday, January 17, 2014
pasrah part 2
berlayarlah wahai perahuku menuju sang matahari terbit
berlayar ketujuan arah mana dikau kan membentangkan sayapmu
mengikut sang bayu entah kemana dia bertiup
biarlah semua apa adanya tanpa dosa
disaat badai kan datang menerpamu
jangan kau ragu tuk melawan walau hanya kau seorang
selama waktu masih mengiringi jejak kita
diantara suara gemuruh dan hentakan cakrawala di angkasa sana
tetaplah tegar selama engkau masih bernyawa
karena kita tak tahu kapn ini akan berhenti
sampailah kiranya kita disudut senja yang terang menyala
bagaikan fatamorgana yang tak terbiaskan oleh embun
disanalah kita akan menanti indahnya dunia ini
berirama dedaunan yang ikut menebarkan aroma basah semerbak di raga
tak hetinya mereka kan bernyanyi untuk kita kawan
berlayar ketujuan arah mana dikau kan membentangkan sayapmu
mengikut sang bayu entah kemana dia bertiup
biarlah semua apa adanya tanpa dosa
disaat badai kan datang menerpamu
jangan kau ragu tuk melawan walau hanya kau seorang
selama waktu masih mengiringi jejak kita
diantara suara gemuruh dan hentakan cakrawala di angkasa sana
tetaplah tegar selama engkau masih bernyawa
karena kita tak tahu kapn ini akan berhenti
sampailah kiranya kita disudut senja yang terang menyala
bagaikan fatamorgana yang tak terbiaskan oleh embun
disanalah kita akan menanti indahnya dunia ini
berirama dedaunan yang ikut menebarkan aroma basah semerbak di raga
tak hetinya mereka kan bernyanyi untuk kita kawan
Monday, January 13, 2014
engkau tak begitu
aku tetap akan disini walau aku mati
karena aku tak ingin berlari lagi
dan menghilang ditelan waktu begitu saja
akan kuhadapi dengan segenap cintaku yang membara dihatiku
karena kutahu engkau tak begitu padaku
jangan kau panah aku dengan api amarahmu
jangan kau bunuh aku dengan pedang cintamu
jangan kau akhiri semua dengan kepedihan hati
karena kutahu engkau tak begitu
biarkan cerita kita berakhir bahagia sayang
bahagia bersama seiring waktu yang akan memisahkan kita
karena kita akan musnah jua akhirnya ditelan bumi
karena aku tak ingin berlari lagi
dan menghilang ditelan waktu begitu saja
akan kuhadapi dengan segenap cintaku yang membara dihatiku
karena kutahu engkau tak begitu padaku
jangan kau panah aku dengan api amarahmu
jangan kau bunuh aku dengan pedang cintamu
jangan kau akhiri semua dengan kepedihan hati
karena kutahu engkau tak begitu
biarkan cerita kita berakhir bahagia sayang
bahagia bersama seiring waktu yang akan memisahkan kita
karena kita akan musnah jua akhirnya ditelan bumi
pusara cinta
bernama sesuatu
diantara bayang-bayang kelabu yang semakin temaram
berarak seperti awan yang berlarian kesana kemari
menghujam jauh kedasar hati yang terdalam
semua musnah...
bersama malam yang ingin bercerita tentang pedihnya yang tak kunjung usai dimakan waktu
pilu hatinya mendamba sang kekasih tak pernah datang kemimpi yang semakin gelap
setiap waktu hanya menanti dan menanti tak pernah berhenti mengharap
walau ternyata........
semua hanyalah ilusi yang tak terbiaskan cahaya putih
semua palsu
dan kini hanya meratap kekasih yang tiada entah kemana
sendiri terhenyak di penghujung senja
bersama dengan sang waktu yang bermain disampingku
mendengarkan nyanyian pilu riak-riak air yang ikut bersedih
aku tertanam bersama cerita cintaku yang tak pernah berakhir
diantara bayang-bayang kelabu yang semakin temaram
berarak seperti awan yang berlarian kesana kemari
menghujam jauh kedasar hati yang terdalam
semua musnah...
bersama malam yang ingin bercerita tentang pedihnya yang tak kunjung usai dimakan waktu
pilu hatinya mendamba sang kekasih tak pernah datang kemimpi yang semakin gelap
setiap waktu hanya menanti dan menanti tak pernah berhenti mengharap
walau ternyata........
semua hanyalah ilusi yang tak terbiaskan cahaya putih
semua palsu
dan kini hanya meratap kekasih yang tiada entah kemana
sendiri terhenyak di penghujung senja
bersama dengan sang waktu yang bermain disampingku
mendengarkan nyanyian pilu riak-riak air yang ikut bersedih
aku tertanam bersama cerita cintaku yang tak pernah berakhir
Saturday, January 4, 2014
pasrah
barisan doa yang kulantunkan lewat hati kecilku
menghantarkan segenap rasa yang berbaur menjadi satu didalam kalbu
mengheningkan raga yang terlena dan terlelap di buaian sepi
menyatukan segala hasrat yang terendap dalam lara
semua hening
menyatu
tenang tak terbatas waktu sedetikpun tak tersesakkan menit detik yang menghampiri
indah bagaikan fatamorgana diatas prahara bersatu
bagaikan alunan lagu yang menggetarkan jiwa
berontak diantara hati yang ingin bebas
namun apa dayaku kini
menghantarkan segenap rasa yang berbaur menjadi satu didalam kalbu
mengheningkan raga yang terlena dan terlelap di buaian sepi
menyatukan segala hasrat yang terendap dalam lara
semua hening
menyatu
tenang tak terbatas waktu sedetikpun tak tersesakkan menit detik yang menghampiri
indah bagaikan fatamorgana diatas prahara bersatu
bagaikan alunan lagu yang menggetarkan jiwa
berontak diantara hati yang ingin bebas
namun apa dayaku kini
semangat merahku
tersenyumlah merahku jiwa ragaku bersama iringan sang bayu yang berkelana
menghantarkan sejuta rasa yang tak terukir di dinding alam
membara bagaikan sinar kejora yang tak kunjung padam
memancar indah sempurna di haribaan bumi sentosa
tiada tara alunan nadaku
embun pagi membasahi ronaku berjuang diantara geliat raga tertatih
tak ingin rasanya daku disini saja
aku ingin bebas dan menghentakkan sayap kecilku
dan membumbung tinggi ke angkasa dan tak kembali lagi
tak kembali tuk mengenang semua kepahitan yang tertinggal
karena aku bukan bayang-bayang semu
menghantarkan sejuta rasa yang tak terukir di dinding alam
membara bagaikan sinar kejora yang tak kunjung padam
memancar indah sempurna di haribaan bumi sentosa
tiada tara alunan nadaku
embun pagi membasahi ronaku berjuang diantara geliat raga tertatih
tak ingin rasanya daku disini saja
aku ingin bebas dan menghentakkan sayap kecilku
dan membumbung tinggi ke angkasa dan tak kembali lagi
tak kembali tuk mengenang semua kepahitan yang tertinggal
karena aku bukan bayang-bayang semu
Subscribe to:
Posts (Atom)