Sunday, January 29, 2017

Teratai

Melajulah wahai jiwaku
Rampungkan sejuta cita di dada
Bersama sang kejora di angkasa
Lantunkan bersama irama jiwa merdu
Pantang henti sebelum mentari terbit
Kaulah pujaan dewata
Biarlah ronamu menjadi abadi disana
Tak terganti oleh pijaran cahaya palsu
Kaulah dian penerang jiwa
Walau badai hempaskan karang
Runtuhkan iman di kala sepi melanda
Tak terganti oleh apapun jua
Kaulah pemenangnya sang sejati abadi
Asa berpadu dengan mimpi belaka
Akankah dia berakhir dengan peluh di jiwa
Akupun tak tahu tujuannya

Friday, January 27, 2017

Hujan

Lintasan waktu terlalui tiada batas
Runtuhkan tiang amarah menerpa
Riwayat pun menjadi abu tak bersisa
Hancur lebur menjadi mimpi kelabu
Rintik rinai hujan pun turun
Jatuh berkejaran ke bumi nestapa
Saling mendahului sang waktu abadi
Hantarkan aroma basah menusuk hidung
Ku tengadahkan pandangku ke langit
Menari bak beringin bergoyang
Di iringi lantunan nada alam merdu membuai
Aku terpesona sejenak diantara bayang bayang indah

Thursday, January 26, 2017

Mata hati

Pancaran sinar kemilau menerpa raga
Menelisik jauh kedalaman hati tak terperi
Hamparan aura jingga membayangi jiwa
Terperosok jatuh kedalam kubangan senja
Bagaikan sebuah alunan nada tak bertuan
Darimanakah gerangan pancarannya
Serentak pias daku di hela bayu
Gersang diantara ilusi berkepanjangan
Tak bergeming tak berjiwa raga kecilku
Dihantam badai pun aku terjatuh kini
Adakah aku menghiba pelangi kan muncul
Atukah langit tak sudi mendengar jeritanku lagi
Hancur
Hancur
Hancurlah sudah tembok keangkuhan itu
Hancur oleh kepalsuan sejati abadi
Hancur di gerus oleh zaman berjalan pasti
Hidup tak selalu melangkah maju
Hampa serasa semesta kini karenaku
Lantunan nada indah pun tiada berarti
Bisik merdu ayat suci tak sanggup hentikan berita
Semua tak sama lagi