Saturday, March 21, 2015

pemuja rahasia

dibalik raga  yang terselubung
diantara ada dan tiada cerita nyata
tersimpan berjuta rasa yng tak mampu terungkapkan
hening bersama gelapnya cahaya yang bersinar enggan
tak sanggup untuk mengembangkan payung-payung hati
bahkan bunga ditaman pun enggan mekar dibuai bayu
laksana kemilau yang palsu ditebarkan hawa gersang
tak mampu berdiri tegak diantara titian penopang
hanyalah sebuah emosi yang terucap lewat bahasa tubuh
menari seakan dia mendengar apa yang kumau
ternyata dia seperti mimpi yang terlihat nyata di depan mata
bagaikan sebuah fatamorgana
sempurna menjadi kata terakhir yang bisa ku ukir di pepohonan alam
menulis segala rasa diatas kertas putih berbentuk sebuah benda tak berwujud
apakah dia tahu apa itu cinta?
bisakah angin menyampaikan tanpa berdusta nantinya
aku tak sanggup untuk mendusta di bibir palsu lagi
tersiksa begitu sakit tak terhingga
mati pun ternyata hanyalah sebuah kata yang indah namun menyakitkan
agar hilang semua apa yang ada di akal budi ini
sejenak menjadi sebuah mimpi tak berujung

Friday, March 20, 2015

hancur

bayang itu semakin nyata
mengejar diriku ketepian mimpi dan berharap kan melumat ku diam-diam
terseok-seok ku berlari membawa tubuh kerdil tak berguna ini
bersembunyi kedalam gelapnya malam yang sekiranya mau menerimaku
tak ingin muncul lagi dihadapan cahaya yang membakar ragaku
karena aku tak bisa menyiram diriku dengan air surga lagi
aku hanyalah patung yang  tak bisa apa-apa
menerima derita dengan sekuat bumi kan menimpaku dengan pongahnya
pasrah adalah kata terakhir yang bisa kutelan
dan bayang itu selalu mengikutiku dari belakang
tak hentinya dia ingin menerkamku,menghancurkanku dengan kekuatannya
tak diberikannya aku setitik nada apapun yang mampu membuatku mati
aku hanyalah cerita tak berujung bahagia
terhalang oleh kasih alam di batinku
terperangkap didalam sebuah ilusi

tak dianggap

terlalu lama diriku terpendam dalam lara yang tak berujung
sakit tak bisa kuhalangi,hanyalah air mata yang setia bersamaku
menemaniku bersama dalam kesepian hatiku
aku sendiri namun tak mengapa
karena aku hanyalah seorang bayang ilusi
berpendar mengitari cahaya silau namun tak terbiaskan olehnya
sedih memang namun harus kutrima adanya