Saturday, September 23, 2017

Cemas

Pernahkah kau merasa sendiri ditengah keramaian
Tiada seseorang yang melirik dengan ujung matanya
Ataukah berdecih pelan menghina dengan tajamnya
Namun kau tak di acuhkan
Sesaat kemudian terjadi dan berulang kembali seperti semula
Kau diam saja tanpa gerakan indahmu
Tapi kau tetap tak dianggap
Pernahkah kau menangis sendiri bersama rintik rinai hujan yang turun membasahi bumi
Yang jatuh dengan lembutnya bersama luruhnya air mata di pipimu
Melintasi sekujur tubuhmu diiringi halilintar menghardikmu disana
Namun kau tak dilihat siapapun
Nada lembut yang mendayu keluar dari bibir mungilmu
Tak juga membuat kau dipandangi oleh makhluk bermateri
Yang membawa bongkahan besi berwarna terang di tubuhnya
Berlenggak lenggok bagaikan burung merak
Berlapiskan keindahan dunia yang terasa sempurna menutupi buruknya dirinya
Pernahkah kau berlari kencang di tengah kerikil tajam
Kau jatuh namun tak ada yang menolongmu
Kau teriak kan segala keluh kesah namun tetap juga kau bergelimang di dalam kesakitan mu seorang
Sementara mereka tertawa melihat wujud mu disana

No comments:

Post a Comment