Thursday, October 5, 2017

Andai

Ketika matahari tertutupi oleh awan putih
Kau melihat seolah dia gelap
Terselubung disembunyikan oleh sang bayu
Nun jauh diatas sana dia tetap membara dan silau
Ketika setiap raga Berselimutkan kepalsuan yang kau tak tau
Kau melihatnya seakan mereka adalah makhluk fana nan papa
Menengadah seakan mereka hamba dunia Bertelut dengan sang mentari yang membakarnya
Kau tetap melihat apapun yang Kau lihat benar
Itulah adanya mereka
Ketika hidup selama ini seakan berhenti berputar
Dan melepaskan segala beban yang menghimpit nyawa yang bertuankan si kaya
Melebur bersama emosi yang semakin pongah dan tak mampu digilas sang waktu
Detik demi waktu seakan pergi meninggalkan jejaknya padamu
Ketika senja temaram digantikan oleh malam yang gelap di ujung sana
Jangan kau pernah mengusik kisah ilahi yang tertata rapi
Rapuhnya dahan seolah kau kan mengusir ketakutan dia kan melukai ragamu
Sesungguhnya dia sudah tiba waktunya untuk berhenti berharap dan tumbuh kembali
Bumi pun akan menerima dan menenggelamkannya bersama dengan dedaunan yang kering membungkus tulang
Ketika jejak langkah terhapus oleh waktu yang berputar
Tak usah kau hiraukan dia
Biarkan dirinya berkelana sendiri dan mengumpulkan kisah sejati nyata nya yang akan menjadi catatan dalam setiap suratan takdirnya
Jangan kau pernah berkata seolah kau adalah tuan segalanya
Jalan takkan selalu rata namun engkau harus tetap melangkah

No comments:

Post a Comment