Tuesday, October 31, 2017

Matahari di ujung senja

Aku diam
Aku pilu
Aku terluka
Aku menangis
Aku tersesat
Tapi tak pernah terbersit mengakhiri masa ini
Aku diam saja
Ketika matahari beranjak meninggalkan diriku
Dan pergi membawa cahaya bersamanya
Meninggalkan kelam yang mengintip di kejauhan di penghujung waktu

Aku pilu seorang diri tiada apapun
Hanyalah sepi bertemankan kegelapan disini
Ketika sang waktu mengitari dan hanya melirik saja
Aku tak apa-apa
Aku hanyalah malam tanpa sinar bulan purnama
Tak juga menjadi matahari ketika tiba di ufuk timur

Aku terluka ketika melangkahkan kakiku ini
Terseok seok melintas di tajamnya kerikil yang menggoyahkan pendirian batin kecilku
Pedihnya menghujam jauh kedalam hati
Dan membuat lubang besar nan menganga di situ
Tak bisa ku tebak apakah dia sembuh ataukah akan mati bersama sang waktu

Aku menangis tanpa penopang tanpa tongkat
Aku tak bisa menjadi diriku kini
Kelam sudah membawa cahaya yang menjadi temanku
Tak diberikannya aku kehangatan dan kasihnya
Aku menggigil kedinginan di sudut malam
Tiada pembungkus tulang kerdil nan papa ini
Aku merasa tak berguna

Aku tersesat ternyata
Cerita ini tak berujung pada waktunya
Hanyalah pergi dan takkan bisa kembali lagi
Rembulan samar samar mengejek ku di atas sana
Tapi dia bersembunyi dibalik awan yang tak ingin berteman dengan ku
Aku tak bisa apa saja
Hanyalah mengikut kemana angin bertiup
Aku melangkahkan seluruh kehidupan yang semakin terasa kosong melanda diri
Aku diam

No comments:

Post a Comment