malam...
disaat engkau berlabuh dari pelarianmu
disaat engkau mulai menemani sepiku
disaat engkau juga harus bersamaku disini
engkau setia walau tak pasti indah
malam...
ingin kudendangkan lagu itu lagi
sebuah alunan ayat-ayat dunia yang tak gentar akan lara duka
mengubah bait demi bait menjadi sebuah syair yang halus gemulai
ditemani seroja melambai lentik alunannya
namun malam...
gelapmu membuatku tersandung derita yang berpesta pora diatas hidupku
ternyata rintik-rintik air mata sang bumi membasahi raga kecilku
membuat tubuhku kuyup tak tertahankan dan akhirnya jatuh
jatuh jauh kedasar bumi yang gelap gulita
dan berkumandang menyambutku
No comments:
Post a Comment