Monday, December 29, 2014

penipu hati

akhirnya engkau tertawa wahai periku
tertawa bersama tongkat saktimu yang tak lucu tak juga aneh
namun engkau seperti sempurna memainkan peranmu bersama bayang semu
menarik jiwaku jatuh kepelukan gelapmu
dan hebatnya itu berhasil
engkau menggerogoti hatiku yang rapuh dan membuatnya seperti kembang yang mekar dimalam hari
membalas setiap pelukan hangat malam yang melawan batin
namun aku tahu apa itu
engkau hadir dalam setiap cerita yang kurangkai utuh
menghancurkannya dalam sekejap dengan senyum seringaimu
ragaku kau cabik dan kau hentakkan ke bumi
namun tak kusadari semua
bagaikan madu manis nan abadi kau curahkn keatas ku
membuat asa yang kian menggelora seolah dunia bersamaku
tak kuhiraukan bisikan bayu lagi
hanya engkaulah periku yang memilikiku

No comments:

Post a Comment