Friday, September 20, 2019

Pongahnya mereka

Berjuta warna berpadu di jagad raya
Berpijar terang benderang menghiasi bumi
Nirwana iri kini ada pesaingnya
Berkutat dengan praha menghantui

Untaian akal berseliweran mengitari kepala
Mengharapkan semua mimpi bersatu padu menghampiri
Akal sehat menghilang bersama ironi yang kian membentang disana
Semuanya semakin bersinar melawan warna
Hamparan nada nada penghias asa pun seakan enggan menepi diantara detik demi detik yang kian beranjak menjauh
Akupun membisu tanpa irama
Hanya kesunyian menemani kini
Aku diam

Sempurnakah mereka yang menghujatku dengan pongahnya?
Ataukah aku hina laiknya bangkai yang tak layak dikebumikan
Haruskah sang empunya kata tak menata irama kata demi kata lewat tutur manis bibirnya
Mereka tak tau apa itu celah tanpa noda
Mereka hanya tau sempurna namun tak bermakna
Hanya hiperbola yang kian menggunung dan siap meledak disetiap menit berlalunya dan mati kemudian

No comments:

Post a Comment