Tuesday, April 25, 2017

Melati putih

Lantunan ayat-ayat penuh misteri
Getarkan kalbu di tepian senja
Bertalu-talu seirama mengalun
Serentak rima bagaikan sebuah untaian lagu
Jiwaku terlena di usap oleh bayu
Netra ku seakan segan tuk menutup
Hening kini tiada lah
Aku merasa Tuhan menjauh dari ku
Kutengadah mata ragaku ke hadapan pintu
Melihat jiwa bergelora berlarian
Bersahut-sahutan laksana perang kan datang
Air mata ketakutan menghempas di pipi
Jiwanya kosong entah dimana
Pias oleh maha dahsyat nya sang bumi menerpa
Sekejap bagaikan waktu tak bertuan
Luluh lantakkan sejuta umat pun jatuh
Tiada daya tiada upaya
Bergelimang harta mati jua
Si miskin nan papa menjerit tak karuan di antara rongsokan harta
Menangis serasa akan tiadanya hari esok
Mentari pun tertawa pongahnya
Murkanya membara di ujung negeri sang pujaan
Semuanya hancur tak bersisa

No comments:

Post a Comment